Kamis, 19 Juli 2018

Automatic Docking Guidance System (ADGS)

Kecelakaan di bandara 80% terjadi di area gerbang (gate) dan apron. Itu area yang sibuk dan terbatas, dimana pesawat terbang, kendaraan dan orang selalu bergerak di segala kondisi cuaca. Keselamatan di darat adalah prioritas utama dari setiap bandara. Apakah Anda tahu bahwa lebih dari 27000 kecelakaan dan insiden terjadi setiap tahun? Itu berarti satu per 1.000 penerbangan. Tingkat cedera sembilan per 1.000 penerbangan. Sebanyak 25% dari semua kerusakan pesawat terbang adalah akibat dari insiden yang melibatkan garbarata (passenger boarding bridge). Banyak insiden dan kecelakaan ini menjadi pekerjaan rumah bagi setiap pengelola bandar udara.
Semakin sibuk sebuah bandar udara maka resiko kecelakaan itu akan semakin besar. Maka dari itu bandara-bandara besar di dunia berlomba-lomba menggunakan sistem yang terintegrasi dan dapat dikontrol dengan lebih cepat dan mudah. Trennya adalah smart airport (bandara cerdas) dimana semua aspek operasi bandara terhubung dalam sebuah sistem yang baik. Pencegahan insiden apalagi kecelakaan bisa dilakukan dan apabila terjadi kecelakaan, penyelesaiannya pun lebih cepat.
Jadi tantangannya adalah meningkatkan kapasitas bandara dengan keselamatan yang meningkat pula. Salah satu hal yang bisa dilakukan di area apron adalah dengan menerapakan “marshaller otomatis”, dimana “marshaller” tidak hanya memberikan aba-aba untuk pesawat parkir tetapi juga mampu secara terus menerus memantau kondisi apron dan gate serta memberikan laporan real time kondisi area tersebut.
Gambar 1. AVDGS melakukan pemindaian (scanning) terhadap pesawat yang datang.
 AVDGS melakukan pemindaian (scanning) terhadap pesawat yang datang
Dengan “marshaller otomatis” atau dikenal secara umum dengan Stand Guidance System pesawat terbang dapat lebih cepat dan tepat melakukan proses parkir di gate yang dituju atau docking, juga jauh lebih aman tentunya. Jika proses docking lebih cepat tentu dapat menghemat waktu dan pastinya juga menghemat bahan bakar pesawat. Proses docking yang lebih aman juga menurunkan resiko kecelakaan sehingga meningkatkan kenyamanan penumpang dan petugas bandara.
Situs populer Wikipedia menyebutkan ada tiga produsen Stand Guidance System terkemuka di dunia, yaitu,  Honeywell, FMT, dan Safegate. Mereka menyebut produknya dengan AVDGS (Advanced Visual Docking Guidance System), dimana alat tersebut bisa memindai (scanning) seluruh area apron secara akurat dan pada semua kondisi cuaca sehingga sang marshaller bisa dengan tenang berada di dalam ruangan.
Safedock, AVDGS produk Safegate sendiri telah terpasang di Bandara Ngurai Rai Bali, Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Hasanuddin Makassar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Berau, Bandara Haluoleo Kendari, Bandara Sultan Babullah Ternate dan Bandara Kualanamu Medan. AVDGS telah menjadi standar bagi bandara di dunia, di eropa tercatat 2478 unit terpasang, di Asia 1745 unit, dan total di seluruh dunia sudah sekitar 7000 AVDGS Safedock terpasang.
Pemasangan AVDGS merk Safegate di Bandara Kualanamu Medan.
Gambar 2. Pemasangan AVDGS merk Safegate di Bandara Kualanamu Medan.
Cara kerja AVDGS (Safedock) dalam memandu pesawat terbang untuk parkir melalui lima tahap. Pertama, Aircraft type check, AVDGS memindai pesawat terbang yang datang menggunakan pemindai laser untuk memastikan bahwa pesawat yang tersebut sesuai dengan informasi yang diberikan. Kedua, apron scan, AVDGS memindai apron, memastikan tidak ada kendaraan atau benda lain di jalur pesawat. Ketiga, verify position of passenger boarding bridge,  AVDGS melakukan verifikasi posisi garbarata. Keempat, Parking,  AVDGS memandu pesawat udara menuju posisi yang tepat dengan menyediakan petunjuk yang intuitif terhadap pilot melalui layar LED berintesitas tinggi. Kelima, stop positions, AVDGS mampu memberikan posisi berhenti pada rentang 2 hingga 65 meter menyesuaikan dengan beragam kebutuhan pesawat udara yang ada, sangat fleksibel.
Selain isu keselamatan, isu lain yang tak kalah penting adalah efisiensi. AVDGS Safedock mampu menghubungkan semua gate pada terminal bandara melalui jaringan yang terintegrasi dengan sistem IT bandara dan sistem pada maskapai untuk menyediakan informasi real-time terkait status gate dan data penerbangan. Hal ini menghasilkan waktu tercepat untuk pesawat udara sampai di gate dan operasi yang lebih efisien dan terukur.
AVDGS memberikan isyarat berhenti kepada pilot
Gambar 3. AVDGS memberikan isyarat berhenti kepada pilot.
AVDGS memungkinkan operator bandara mengetahui dengan cepat gateyang ditempati atau gate yang tersedia (kosong), memastikan pesawat diparkir dengan cepat dan lancar pada konfigurasi yang benar dan memungkinkan perubahan gate di menit terakhir untuk memenuhi jadwal ketat yang mungkin ditemui. AVDGS menghilangkan laporan tertunda dengan perekaman otomatis dan laporan aktual untuk waktu masuk-keluar pesawat udara dalam tracking penggunaan gate dan untuk penagihan yang akurat. Airport yang lebih efisien dapat menunda ekpansi yang mahal dan dapat mempercepat pengembalian investasi .
Manfaat lain yang bisa diambil adalah manfaat terhadap lingkungan. Dengan memperpendek waktu tempuh pesawat udara dari mendarat hingga ke gate, AVDGS membantu menjaga penggunaan bahan bakar dan konsumsi daya yang lain menjadi minimum. AVDGS mengurangi penerbangan tertunda , mengurangi waktu tunggu untuk pelacakan gate dan jalur yang tersedia, sehingga secara signifikan mampu mengurangi pemborosan bahan bakar. Ketika pesawat terparkir lebih cepat dan pengunaan gate lebih efisien, maka emisi CO2 akan berkurang. Dalam situsnya, Safegate menuliskan, “With Safedock AVDGS you bring air travel a little closer to nature.”
Sumber : 
(Oka Aditya/ADGS/Gloopic.net/Widjaja Lagha).
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar